Orang awam sering sekali salah kaprah menanyakan soal bensin, solar,
minyak tanah, LPG, etc pada teman-teman dari lulusan teknik perminyakan.
Atau ada juga yang menanyakan bagaimana cara mencari minyak
(eksplorasi). Memang benar, teknik ini mempelajari hal tersebut. Akan
tetapi lulusan teknik perminyakan umumnya bukan orang yang ahli di
bidang ini. Untuk urusan bahan bakar minyak, mungkin lebih tepat
ditanyakan kepada lulusan teknik kimia. Sedangkan untuk urusan
eksplorasi, ada Geologist/Geophysicist yang lebih ahli tentunya.
Teknik Perminyakan sebetulnya adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana terbentuknya minyak dan gas bumi di bawah permukaaan tanah, sehingga dapat diketahui jumlah cadangan yang ada, dan selanjutnya dapat diproduksikan ke permukaan dalam bentuk crude oil ataupun gas alam. Seiring dengan perkembangan dalam industri energi, panas bumi juga tercakup di dalam teknik perminyakan ini. Di dalam industri migas, teknik perminyakan ini diterapkan dalam industri hulu (upstream).
Di dalam teknik perminyakan ada teknik reservoir, produksi dan pemboran. Teknik reservoir adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memprediksikan jumlah cadangan yang ada, karakteristik dari fluida di bawah permukaan tanah termasuk juga tekanan di formasi tersebut. Selanjutnya di teknik produksi dipelajari bagaimana cara memproduksi fluida tersebut supaya sampai di permukaan, termasuk teknologi-teknologi apa saja yang nantinya harus diterapkan ketika sumur sudah terbentuk. Nah setelah mengetahui titik lokasi yang akan dijadikan lubang sumur, masalah design dan pelaksanaan pemboran adalah bagian dari teknik pemboran.
Setelah sumur selesai dan siap diproduksikan, bidang teknik reservoir dan produksi untuk diperlukan untuk me-maintain sumur tersebut. Ada kalanya sumur yang sudah terproduksi perlu di perbaiki dengan melakukan kerja ulang. Di sini jugalah peran teknik pemboran atau secara spesifik workover/well service engineering diperlukan untuk melaksanakan pengontrolan sumur sehingga proses kerja ulang dapat dilaksanakan.
Teknik Perminyakan sebetulnya adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana terbentuknya minyak dan gas bumi di bawah permukaaan tanah, sehingga dapat diketahui jumlah cadangan yang ada, dan selanjutnya dapat diproduksikan ke permukaan dalam bentuk crude oil ataupun gas alam. Seiring dengan perkembangan dalam industri energi, panas bumi juga tercakup di dalam teknik perminyakan ini. Di dalam industri migas, teknik perminyakan ini diterapkan dalam industri hulu (upstream).
Di dalam teknik perminyakan ada teknik reservoir, produksi dan pemboran. Teknik reservoir adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memprediksikan jumlah cadangan yang ada, karakteristik dari fluida di bawah permukaan tanah termasuk juga tekanan di formasi tersebut. Selanjutnya di teknik produksi dipelajari bagaimana cara memproduksi fluida tersebut supaya sampai di permukaan, termasuk teknologi-teknologi apa saja yang nantinya harus diterapkan ketika sumur sudah terbentuk. Nah setelah mengetahui titik lokasi yang akan dijadikan lubang sumur, masalah design dan pelaksanaan pemboran adalah bagian dari teknik pemboran.
Setelah sumur selesai dan siap diproduksikan, bidang teknik reservoir dan produksi untuk diperlukan untuk me-maintain sumur tersebut. Ada kalanya sumur yang sudah terproduksi perlu di perbaiki dengan melakukan kerja ulang. Di sini jugalah peran teknik pemboran atau secara spesifik workover/well service engineering diperlukan untuk melaksanakan pengontrolan sumur sehingga proses kerja ulang dapat dilaksanakan.
Dari
mana minyak bumi datang?
Minyak
bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan,
dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme
ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan
lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang
akhirnya akan menjadi batuan endapan. Minyak dan gas bumi itu terbentuk dari mahluk hidup yang telah
mati,tertimbun dan mengendap selama +/- 3 juta tahun yang lalu pada
kedalaman 5000 - 21000 ft di bawah permukaan bumi dan pada temperatur
120 - 350 deg Farenheit. Selanjutnya karena perbedaan densitas
dari batuan, buoyancy factor dan kapilaritas, minyak dan gas tersebut
termigrasi. Migas tersebut terperangkap dalam batuan impermeable (cap
rock). Dari batuan inilah migas tersebut diproduksi. Namun kadangkala,
migas tersebut juga ada yang bisa termigrasi langsung ke permukaan bumi. Minyak
bumi merupakan campuran
rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga
terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).
0 komentar:
Posting Komentar